Article Detail
SUARAKAN EDUKASI
Salam sejahtera Suster, Bapak/Ibu,
Teman-teman dan saudara-saudari semua. Saya sedikit ingin berbagi Pengalaman
saya ketika diberi kepercayaan menjadi narasumber di beberapa lembaga
pendidikan Nasional khusunya Provinsi DKI Jakarta. Menjadi Narasumber bukanlah
hanya tentang kesiapan materi edukasi yang kita punya. Saya melalui jalan yang
cukup panjang untuk menjadi Narasumber, dimana pada awalnya saya hanya ikut
mencoba Lomba seleksi Guru membuat Pembelajaran berbasis TIK yang diadakan oleh
Pustekkom Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pada Lomba tersebut tahapan yang
dilalui dikatakan cukup menantang karena terdiri dari 3 Level yang harus kita
lewati. Level 1 menyajikan ujian daring (literasi TIK), level 2 membuat media
ajar berbasis video ditambah ujian daring kembali, level 3 membuat bahan ajar
dengan tatap muka. Setiap Level harus melebihi KKM penilaian, Jika tidak maka
otomatis saya tidak lolos ke level berikutnya atau dinyatakan gugur. Ini
bukanlah hal yang mudah karena harus berhadapan dengan ratusan ribu Guru
Se-Indonesia yang mewakili Provinsi masing-masing baik Jenjang TK-SD-SMP-SMA
dan SMK.
Pelaksanaan Level 1-3 berlangsung
selama 6 bulan, Puji Tuhan saya mampu sampai ke level 3 bersama teman-teman
yang lainnya. Peserta yang sampai pada tahap level 3 dikukuhkan sebagai Sahabat
Rumah Belajar Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan khususnya bertugas di
Provinsi DKI Jakarta. Proses yang saya lalu ini bukan tentang siapa yang
menjadi pemenang lomba atau tidak , tetapi saya merasakan banyak sekali
pengalaman saya peroleh dariĀ bisa saya eksplore secara terus menerus di bidang
pendidikan khususnya di tempat saya bertugas di SD Tarakanita 5 Rawamangun
Jakarta.
Hal yang membuat saya lebih
bersyukur adalah sejak saat itu saya dan teman-teman di percaya menjadi
Pemateri atau Narasumber di Lembaga Pendidikan baik secara On-air ataupun Off-air.
Ini tentu tanggung jawab yang cukup besar karena menjadi Narasumber bukan hanya
tentang mengajar peserta didik tetapi juga berbagi ilmu dengan Guru-guru se
nusantara khususnya DKI Jakarta. Sungguh hal yang luar biasa yang saya dapatkan
dan menjadi salah satu pengalaman berharga dalam hidup saya. Menjadi Narasumber
memang pada awalnya membuat saya merasa seperti ada beban karena belum terbiasa
untuk keluar, karena biasanya saya lakukan di internal. Lama kelamaan hal itu
menjadi biasa dikarenakan banyak guru-guru hebat yang saling bersinergi
memberikan dukungan untuk kemajuan pendidikan, hal ini yang membuat saya
semakin bersemangat dan termotivasi untuk menyuarakan pendidikan.
Selain pengalaman yang saya
utarakan di atas, saya juga mempunyai kesempatan yang lebih luar biasa lagi
dengan memiliki kesempatan untuk berbagi dan menyentuh daerah pelajar-pelajar
yang ada di pedalaman daerah 3T dengan membuat bahan ajar berupa konten video,
web, gambar audio dan lainnya yang dapat mereka peroleh secara gratis melalui
aplikasi Pustekkom Kemdikbud. Dimana konten-konten ini dipersembahan oleh
Guru-guru melalui tahapan seleksi tersebut.
Pengalaman-pengalaman tersebut menunjukkan
bahwa menjadi guru tidak akan pernah berhenti belajar, akan banyak
kejutan-kejutan yang datang seiring dengan berkembangnya teknologi. Teknologi
menuntut kita untuk semakin berkreasi. Mari menjadi Guru yang menguasai zaman
dan bukan ditelan oleh zaman. Salam edukasi untuk kita, Tuhan Memberkati Kita
semuanya. Amin. (Filemon)
-
there are no comments yet